Friday, May 15, 2015

Menerima Tantangan Baru Dengan Mendaki Gunung Andong

mendaki gunung andong
sumber foto: magnainsani.wordpress


Dianggap sebagai gunung bertipe pelindung, mendaki Gunung Andong yang merupakan salah satu gunung yang menarik dengan ketinggian 1.736 meter di atas permukaan laut, akan membuat seseorang mendapatkan pengalaman petualang baru. Meskipun gunung ini tidak terlalu tinggi untuk pendaki gunung musiman. Namun, mengenai keindahannya, tidak kalah dengan gunung-gunung lainnya yang berada di Jawa Tengah seperti Merbabu dan Merapi.


Perjalanan mendaki dimulai dari Desa Ngablak, sekitar 20 kilometer sebelah timur dari Magelang atau 18 kilometer sebelah barat dari Salatiga. Ngablak merupakan desa dengan ketinggian sekitar 1.500 meter di atas permukaan laut, dengan ciri khas udara dingin dari gunung. Sisi barat dari bentangan Gunung Andong terlihat Gunung Merbabu yang berdiri tegak dengan ketinggian 3.142 meter di atas permukaan laut dan di sisi kiri terdapat Gunung Telomot yang memiliki ketinggian 1.825 meter di atas permukaan laut. 

Ngablak merupakan salah satu desa yang dianggap beruntung karena diapit oleh 3 gunung, sehingga pemandangan di daerah ini terlihat sangat indah. Dari pasar tradisional Ngablak, titik awal mendaki dimulai dengan menuju arah utara ke atas Desa Girirejo. Perjalanan dilakukan di atas aspal sekitar 3 hingga 4 kilometer dengan pemandangan berupa senyuman dari warga-warga lokal desa ini. Setelah berjalan sekitar 90 menit, pendaki akan menemukan sumur di dasar dari Gunung Andong. Perjalanan menuju puncak gunung tidak berbentuk curam melainkan sangat bersahabat. 

Untuk pendaki pemula atau pertama kali, mendaki gunung ini merupakan tantangan yang ideal untuk melatih kemampuan dasar mereka dengan kesulitan mendaki yang tidak terlalu tinggi. Jalanan berangin, meskipun tidak terlalu menanjak terasa melelahkan untuk pendaki yang tidak biasa dalam mengarungi medan yang sulit. Untuk pendaki yang biasa melewati medan sulit, jalur pendakian ini terasa menyenangkan karena bisa memacu kecepatan dari langkah kaki.

Hutan pinus menyambut langkah-langkah para pendaki dengan keharuman minyak tusam yang khas. Terlihat lumut-lumut yang menempel dan menghiasi batang pohon pinus, yang bisa dijadikan tanda bahwa udara di daerah ini bebas polusi. Lumut rentang terhadap polusi udara dan merupakan sebuah anugerah jika pendaki masih bertemu meskipun pepohonan di tempat ini masih subur. Langkah kaki yang terus dilakukan dan kelehan yang dirasakan akan hilang oleh pemandangan berupa keindahan yang disajikan oleh gunung ini. Ada air mancur yang berada di tengah-tengah dari jarak menuju puncak.

Mendaki Gunung Andong tidak membutuhkan waktu yang lama, sekitar perjalanan berjalanan kaki selama 3 jam, sudah membawa pendaki ke puncaknya. Oleh karena itu, jika sedang berlibur di Magelang, Jawa Tengah, dan memiliki waktu bebas. Maka gunakan waktu tersebut untuk menguji fisik dan andrenalin dengan mendaki gunung ini. Meskipun tidak terlalu tinggi, tetapi selama perjalanan menuju puncak, adrenalin dan kelincahan pendaki akan diuji. Jangan lupa untuk membawa kamera untuk menangkap pemandengan keindahan alam yang dimiliki oleh gunung yang terlihat dari kejauhan seperti sapi yang dilihat dari belakang atau pelana kuda.

Simak cerita lainnya selain menaklukkan tantangan mendaki Gunung Andong di SuperAdventure.co.id.

No comments:

Post a Comment