sumber foto: bizzi4babies
Ada banyak cara untuk memprediksi tanggal persalinan tetapi
kalkulator kehamilan akurat online akurat merupakan pilihan yang banyak
digunakan untuk mengetahui kemungkinan yang memiliki peluang lebih besar
mengenai ketepatannya. Dalam menggunakan cara perhitungan ini, ibu hamil perlu
mengetahui bahwa tanggal yang dihasilkan merupakan perkiraan bukan tanggal yang
tepat ia akan melangsungkan proses persalinan. Hanya sekitar 5 persen atau 1
dari 20 bayi yang lahir sesuai dengan tanggal persalinan yang ia dapatkan
sebelumnya.
Untuk sebagian besar ibu hamil, jarak kesalahan dari
perkiraan sekitar beberapa minggu sebelum atau melewati dari perkiraan tanggal persalinan.
Jika sudah dinyatakan hamil, wanita yang sedang mengandung disarankan untuk
selalu berdiskusi dengan dokter kehamilannya sendiri, termasuk mengenai
cara-cara yang bisa ia lakukan untuk mencari tahu perkiraan tanggal kelahiran
dari sudut pandang medis. Pada dasarnya, perhitungan dari perkiraan tanggal
persalinan mengacu ke aturan Naegele. Dimana sebuah kehamilan dianggap berlangsung
selama 280 hari atau 40 minggu dari tanggal masa menstruasi terakhir.
Metode penghitungan ini beroperasi dengan menambahkan 280
hari ke tanggal dari masa menstruasi terakhir. Perlu diketahui bahwa dalam
aturan Naegele, seorang wanita disebutkan tidak hamil secara penuh hingga 40
minggu. Melainkan, masa kehamilannya dianggap berlangsung selama 266 hari atau
38 minggu dari tanggal pembuahan, yang dimana dianggap berada di pertengahan
dari siklus 28 hari. Tentu saja, tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi
yang berlangsung 28 hari dan tidak banyak dari mereka yang berovulasi di hari
ke-14 dari siklus tersebut.
Ada perhitungan kalkulator kehamilan online akurat yang kedua,
dimana awalnya menghitung perkiraan tanggal pembuahan berdasarkan masa
menstruasi terakhir, rata-rata hari dalam siklus menstruasi dan fase luteal.
Kemudian perkiraan tanggal persalinan bisa diketahui dengan menambahkan 266
hari ke tanggal pembuahan yang sebelumnya dihitung. Penjelasan lebih singkatnya
adalah, tanggal terakhir menstruasi ditambah rata-rata siklus menstruasi lalu
hasil pertambahan ini dikurangi dengan fase luteal dan hasilnya menjadi tanggal
perkiraan terjadinya ovulasi yang kemudian ditambah dengan 266 hari.
Menggunakan aturan Naegele, tanggal ovulasi juga dianggap
sebagai tanggal pembuahan. Lebih lanjut, aturan ini menganggap bahwa sebuah
siklus menstruasi berjalan 28 hari dan sebuah fase luteal 14 hari, berarti
bahwa ovulasi akan terjadi di tanggal 14 dari siklus. Penghitungan ini membuatibu hamil untuk mempersempit kalkulasi ovulasi/pembuahan berdasarkan sejarah
siklus yang unik. Akan lebih bagus lagi jika wanita hamil sudah mengetahu
rata-rata dari lama siklus menstruasinya.
Fase luteal, sering disebut sebagai jumlah hari setelah masaovulasi, yang merupakan fase ketiga dari siklus menstruasi, dan merupakan
jangka waktu yang terjadi setelah masa ovulasi menjelang hari sebelum masa
menstruasi selanjutnya dimulai. Untuk kebanyakan wanita dengan siklus
menstruasi yang rutin, fase luteal biasannya berlangsung selama 10 hingga 16
haru, dengan 14 hari merupakan panjang rata-rata dari fase ini.
Ketahui lebih jelas tentang kalkulator kehamilan online akurat di Merries Indonesia.
No comments:
Post a Comment