sumber foto: tanjung-puting
Dengan Taman Nasional Tanjung Puting sudah dibuka untuk wisatawan, membuat banyak wisatawan bisa merasakan pengalaman terdekat dalam melakukan penjelajahan alam perbukitan dan melihat kehidupan binatang-binatang yang ada di alam liar tempat ini. Disarankan untuk siapa pun yang ingin menjelajahi tempat ini untuk menggunakan agen perjalanan, yang akan mengurangi kerepotan dalam memilih kapal, pelayar, pemandu dan makanan. Jika sudah tiba di kota dermaga, Kumai, pertama-tama, perahu yang perlu dicari adalah perahu yang dipelihara dengan baik seperti Kingfisher dan Garuda.
Perjalanan ke Camp Leakey sendiri membutuhkan 2 hari dengan menggunakan salah satu dari perahu tersebut. Klotok merupakan nama dari rumah perahu Indonesia yang terbuat dari kayu kuno yang akan bisa dengan nyaman menjadi tempat tidur untuk 4 orang. Perjalanan ke taman nasional ini tidak akan mudah dilupakan dan ajaib, karena wisatawan akan merasa bukan mejadi bagian dari penduduk lain di dunia dan terdorong ke dalam apa yang tersisa di pulau tropis yang luas ini. Hal ini, secara penting, merupakan salah satu dari sisa tempat perlindungan bagi orang utan di alam liar.
Seorang pemandu sangat dibutuhkan untuk memasuki Taman Nasional Tanjung Puting. Dengan banyak pengetahuan yang mereka miliki, mereka akan bisa menjelaskan keadaan yang menyedihkan dari para orang utan yang ada di tempat ini. Pemandu ini juga lihai dalam melihat kehidupan-kehidupan liar yang menakjubkan dan jika wisatawan berhadapan langsung dengan orang utan jantan, mereka akan memberitahu apa yang harus dilakukan. Kebanyakan dari pemandu sudah bekerja di hutan ini selama bertahun-tahun dan memiliki orang dalam yang akan memberitahu informasi dari setiap individu dari orang utan di Camp Leakey ini. Pemadu juga akan bisa untuk membedakan mana orang utan yang pernah ditangkan dan yang benar-benar liar.
Selama masa sepi sepanjang tahun, hindari bulan Agustus yang merupakan waktu dimana jumlah wisatawan luar negeri yang meningkat akan membuat para binatang liar menjauh dari sungai dan musim panen buah yang akan membuat orang utan berada di kedalaman hutan. Wisatawan tidak akan perlu melakukan perjalanan jauh untuk mereka melihat pepophonan yang dipenuhi oleh bekantan. Ketika wisatan memasuki Sungai Sekonyer, yang berada dekat menuju Camp Leakey, sungai akan menjadi sempit dan wisatawan akan mendapatkan pemandangan bagus dari monyet jantan yang memiliki moncong yang besar, karena bentuknya yang sangat besar membuat monyet tersebut harus menyingkirkannya dari hadapan supaya bisa makan.
Monyet dauh abu-abu dan kelompok-kelompok kera juga merupakan pemandangan umum terlihat ketika melakukan penjelajahan alam perbukitan di hutan ini. Ada sambaran dari burung enggang sebelum memasykki kawasan klotok, karena kehidupan mereka terasa diganggu oleh perahu motor yang sering lewat untuk mengantarkan pekerja menuju tambang emas. Dalam perjalanan ke Camp Leakey, dua tempat pemberhentian dibuat di tempat pemberian makan untuk orang utan yang sedang direhabilitas dan orang utan liar di Pondok Tanggui dan Tanjung Harapan. Tempat pemberian makan ini tidak terlalu jauh dari perbukitan hutan, dimana terdapat kicauan burung, bunyi nyamuk dan dengungan jangkrik yang bagaikan gergaji.
Ketahui banyak informasi lainnya mengenai penjelajahan alam perbukitan di Super Adventure.
No comments:
Post a Comment