sumber foto: jakpost
Perlu diketahui bahwa terjun payung Puncak atau terjun payung pada umumnya tidak untuk seseorang yang jantung lemah, karena terjun payung merupakan olahraga petualang yang kompetitif dan santai dengan menerbangkan paraglider, sebuah pesawat layang yang ringan, terbang bebas, diluncurkan menggunakan kaki dengan tidak memiliki struktur primer yang kaku. Untuk melakukan olahraga ini, pilot duduk di harness yang tergantung di bawah sayap plasting yang memiliki tali-tali penghubung dalam jumlah yang banyak.
Untuk seseorang yang pertama kalinya melakukan olahraga ini maka terjun payung tandem merupakan metode terbang yang dianjurkan. Tebang secara tandem menggunakan sayap yang cukup lebar untuk menahan 2 orang, seorang pilot atau pemandu dan seorang penumpang. Metode tandem memberikan pelakunya kesempatan merasakan terjun payung tanpa harus melakukan pelatihan atau memiliki pengalaman. Pemandu atau pilot terjun payung akan melakukan semua tugas terbang sehingga penumpang bisa bersantai dan menikmati terbang dengan ketinggian seperti elang di atas jurang. Lamanya terjun payung tergantung dari kondisi cuaca, sekali penerbangan bisa bertahan selama 10 hingga 15 menit.
Terjun payung Puncak merupakan salah satu tempat terkenal untuk melakukan olahraga ini di Indonesia. Berlokasi di provinsi Jawa Barat, sekitar 100 kilometer dari bagian selatan Jakarta, Puncak terkenal berkat kebun teh indah dan tempat menginap indahnya dimilikinya oleh karena itu daerah ini merupakan tempat berlibur yang banyak dipilih oleh warga Jakarta di akhir pekan. FIP atau Fly Indonesia Paragliding telah mendukung aktivitas terjun payung Indonesia selama 20 tahun. Perusahaan ini menawarkan teori dan praktek pelajaran terjun payung ke siswa lokal dan mancanegara.
FIP memiliki tempat sendiri untuk melakukan aktivitas terjun payung di Jalan Raya Puncak KM 87 di Bukit Paralayang, Puncak. Lokasinya di jalan utama Puncak membuatnya tidak sulit untuk dijangkau. Di akhir pekan tempat terjun payung ini sering dipenuhi oleh para pengunjung. Antrian untuk melakukan terjun payung di tempat ini biasanya di mulai dari jam 9 pagi dan terus berlangsung hingga sore hari. Setelah jam 5 sore atau ketika hujan turun, semua aktivitas terjun payung akan dihentikan untuk alasan keselamatan.
Rata-rata ketinggian ketika melakukan penerbangan terjun payung ini biasanya antara 460 hingga 580 meter di atas pemukaan laut. Ketika terbang, penumpang diizinkan untuk berkomunikasi dengan pemandu dan bisa juga memotret atau mengambil foto. Ketika mendekati lokasi pendaratan, penumpang perlu memastikan bahwa kakinya diregangkan lurus sesuai prosedur yang disarankan. Tidak ada batasan umur untuk melakukan olahraga ini, yang ada hanyalah batasan berat badan, penumpang untuk terjun payung tandem harus berada dalam rangkaian berat 25 hingga 95 kilogram.
Cerita keseruan terbang dengan terjun payung Puncak di SuperAdventure.co.id.
No comments:
Post a Comment