Morning sickness atau mual di pagi hari merupakan salah satu aspek yang paling buruk yang dialami oleh ibu hamil. Tetapi ternyata penyakit ini ada pengaruh baiknya. Peneliti baru-baru ini menemukan bahwa ibu hamil yang menderita morning sickness memiliki kemungkinan kecil untuk keguguran atau mengalami kelahiran prematur dan sedikit bayi yang lahir menderita cacat serta memiliki kemungkinan mendapatkan nilai IQ yang tinggi.
Namun hal ini tidak berarti ibu hamil yang tidak menderita morning sickness perlu merasa khawatir, karena kemungkinan mereka memiliki bayi yang sehat dan pintar juga masih terbuka. Untuk ibu hamil yang mengabiskan banyak waktu kehamilannya muntah atau memiliki mual yang tidak tertahankan, maka hasil penelitian baru ini merupakan kabar yang baik.
Dr. Gideon Koren selaku pemimpin penelitian mengatakan bahwa hidup akan semakin sengsara ketika seseorang menderita morning sickness yang parah. Beberapa wanita yang memiliki morning sickness yang parah hingga ada dari mereka yang ingin mengakhiri kehamilan yang dimilikinya. Sehingga dengan adanya berita bagus bagi ibu hamil yang menderita morning sickness bisa menjadi penyemangat bagi mereka.
Hasil penelitian ini berdasarkan ulasan sistematik dari 10 studi berbeda yang diikuti oleh ratusan dari ribuan ibu hamil. Dalam hasil yang dirilis dalam jurnal bernama Reproductive Texicology bulan Agustus ini mengungkapkan bahwa hampir 85 persen dari ibu hamil mengalami morning sickness. Para Doktor percaya bahwa meningkatnya tingkat hormon manusia yang bernama chorionic gonadotropin, yang dihasilkan oleh plasenta karena adanya gejala-gejala.
Menurut Dr. Gideon Koren bahwa morning sicknes merupakan salah satu tanda bahwa ibu hamil akan membesarkan bayi yang sehat. Semakin tingginya hormon berarti semakin baik bayi yang keluar dari fetus dan berkurangnya beberapa resiko dari kehamilan. Morning sickness biasanya terasa sangat sakit dalam trimester pertama kehamilan dan bisa terasa biasa saja hingga tingkat ekstrim. Beberapa ibu hamil menderita hyperemesis gravidarum atau mual persisten yang parah dan muntah-muntah ketika hamil yang bisa menyebabkan turunnya berat badan.
Dalam ulasan yang dilakukan Dr. Gideon Koren terdapat studi yang menemukan adanya 3 hingga 10 tingkat kenaikan dalam keguguran dalam ibu hamil yang tidak menderita morning sickness. Penelitian lainnya menemukan bahwa 6.4% ibu hamil yang mengalami mual mengalami kelahiran prematur, sedangkan wanita hamil yang tidak menderitanya terdapat 9.5% yang kemungkinan melakukan persalinan prematur. Dalam studi yang lebih kecil, 45 anak yang dimana ketika hamil ibunya menderita morning sickness mendapatkan nilai IQ yang tinggi dibandingkan ibu-ibu yang tidak mengalami mual ketika hamil.
No comments:
Post a Comment